Tim Astronom Eropa Temukan Bintang Terlarang Di Konstelasi Leo

0 komentar

Rabu, 21 September 2011

Tim astronom Eropa berhasil menemukan sebuah bintang terlarang dengan Very Large Telescope (VLT) European Southern Observatory. Bintang itu bernama SDSS J102915+172927, terletak di Konstelasi Leo, bermassa lebih rendah namun lebih tua 13 tahun dibandingkan dengan Matahari.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (1/9/2011) lalu. Astronom mengatakan bahwa SDSS J102915+172927 adalah bintang terlarang karena berdasarkan komposisinya, hampir seluruhnya terdiri dari elemen hidrogen dan helium, minim unsur logam lain yang lebih berat.
“Teori yang diterima secara luas memprediksikan bahwa bintang semacam ini, dengan massa rendah dan minim logam, tidak seharusnya ada karena awan materi yang membentuknya tidak bisa terkondensasi,” kata Elisabetta Caffau dari Zentrum fur Astronomie der Universitat Heidelberg, Jerman.
“Bintang ini sangat redup, sangat miskin logam, kita hanya bisa melihat tanda adanya satu unsur yang lebih berat dari helium, yakni kalsium, pada observasi pertama,” tambah Piercarlo Bonifacio dari Observatoire de Paris, seperti dikutip Physorg, Rabu (31/8/2011) lalu.
Komposisi bintang diukur dengan X-shooter dan instrumen UVES pada VLT. Teknik ini memungkinkan ilmuwan untuk melihat kelimpahan beragam unsur kimia pada bintang.
Berdasarkan analisis, kandungan logam pada bintang terlarang ini 20.000 kali lebih kecil dari Matahari. Ilmuwan lain yang terlibat studi, Lorenzo Monaco, mengatakan, “bintang yang kita pelajari sangat miskin logam, artinya ini sangat primitif. Bintang ini mungkin menjadi salah satu bintang tertua yang pernah ditemukan.”
Para kosmolog mempercayai, hidrogen dan helium terbentuk sesaat setelah big bang. Pada saat yang hampir bersamaan, unsur Lithium juga terbentuk. Sementara, unsur logam lain terbentuk dalam waktu jauh lebih lama setelah big bang. Ledakan supernova menyebarkan material pembentuk bintang ke interstellar medium, membuatnya kaya akan logam.
Bintang baru terbentuk dari medium ini dan memiliki kandungan logam lebih banyak dari bintang sebelumnya. Jadi, proporsi logam di suatu bintang bisa memberi petunjuk usianya. Satu lagi keunikan SDSS J102915+172927 adalah kandungan lithiumnya.
Berdasarkan teori, seharusnya jumlah lithium banyak sebab unsur ini terbentuk segera setelah big bang. Namun, ternyata jumlah lithium yang ada pada bintang ini 50 kali lebih rendah dari yang seharusnya. “Masih merupakan misteri mengapa lithium yang terbentuk segera setelah big bang seperti dihancurkan pada bintang ini,” tambah Bonifacio.
Caffau yang juga dari Observatoire de Paris, Perancis mengatakan, “Sangat mengejutkan bisa menemukan, untuk pertama kalinya, bintang pada “zona terlarang”. Ini berarti bahwa kita mungkin harus melihat lagi beberapa model pembentukan bintang.”

Kelelawar Setan Hanya Ada Di Vietnam

0 komentar
Tiga spesies baru kelelawar berhasil ditemukan di hutan tropis selatan Indocina. Salah satu spesies yang ditemukan dinamai kelelawar setan, dan memiliki nama ilmiah Murina beelzebub. Jenis kelelawar ini hanya dijumpai di Vietnam.
“Kami memilih nama Beelzebub karena warna hitam kejam yang dimiliki oleh spesies baru ini, serta perilaku perlindungan diri yang tampak sengit saat dijumpai di lapangan,” kata Gabir Csorba, peneliti Hungarian National History, seperti dikutip Wired, Jumat (2/9/2011).
Penemuan jenis baru kelelawar ini merupakan hasil kerjasama antara pakar biologi dan ahli konservasi dari Hungarian Natural History Museum dan Flora dan Fauna International. Penemuan dipublikasikan di Journal of Mammalogy edisi Agustus 2011.
Paul Racey, pakar kelelawar dan Vice Chairman Flora Fauna International mengatakan, kelelawar merepresentasikan mamalia dengan variasi terbanyak di Asia Tenggara. Jumlah spesies kelelawar diperkirakan dua kali lipat dari jumlah yang ditemukan saat ini berdasarkan penelitian genetik.
Kelelawar setan dan dua jenis baru lain yang ditemukan termasuk dalam golongan kelelawar berhidung tabung. Kehidupan seluruh kelelawar itu tergantung sepenuhnya pada keberadaan hutan tropis. Mereka kini terancam oleh aktivitas perusakan hutan yang ada.

Nicolas Anelka Bantah Ingin Tinggalkan Chelsea

0 komentar

Striker Prancis ini mengaku bahagia di Stamford Bridge.

Nicolas Anelka menampik isu yang gencar beredar belakangan ini terkait niatannya meninggalkan Chelse di winter transfer window mendatang. Kontrak penyerang Prancis berusia 32 tahun itu bakal selesai akhir musim ini. Manajer Andre Villas-Boas pun mengaku Anelka punya rencana pergi, namun sang pemain justru mengungkapkan hal sebaliknya.
"Saya dihubung-hubungkan dengan tim-tim lain, tapi, saat Anda dispekulasikan seperti itu, tak berarti Anda memang ingin pergi," kata eks Arsenal dan Real Madrid itu di laman resmi The Pensioners.
"Saya menyukai Chelsea dan hal pertama yang saya inginkan adalah bertahan. Itulah kenapa saya masih di sini."
"Saya akan melihat apa yang terjadi pada Desember, dan bila saat itu saya masih di sini, saya akan melihat apa yang terjadi pada Juni," paparnya.
"Saya senang di sini, saya menyukai klub ini, semua orang di sini, dan setelah itu saya akan melihat apa yang terjadi. Ini tak hanya tergantung kepada saya," imbuh pemain yang ditarik Chelsea dari Bolton Wanderers itu.